Tirawuta- Maraknya kasus ilegal logging dibeberapa daerah membuat Bupati Koltim
Drs H Tony Herbiansyah, geram karena dinilai bisa berdampak pada
kerusakan lingkungan serta berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir
dan tanah longsor. Selain itu, aksi pencurian tersebut berdampak pada
macetnya rencana pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Air yang
dipusatkan di kecamatan Uesi, Koltim.
Untuk
mengantisipasi meluasnya kasus tersebut dirinya bertekad untuk
memberantas kegiatan ilegal loging atau pencurian kayu hingga ke
akar-akarnya.
Menurut
bupati definitif pertama, didaerah lumbung padi ini jika ilegal loging
terus berkembang di Koltim terutama di wilayah Kecamatan Ueesi dan
Uluiwoi. maka akan sangat merugikan masyarakat Koltim sendiri. Konawe
dan Kota Kendari sebagai daerah yang sangat bergantung akan aliran
sungai Konaweeha yang bersumber dari dua kecamatan tersebut.
"Kalau
bukan kita yang jaga siapa lagi untuk kepentingan kita bersama. Hutan
merupakan penyangga SDA kalau itu dirusak, maka akan berdampak pada mata
pencaharian masyarakat. Apalagi mata pencaharian warga didominasi
petani. Olehnya itu, saya tidak akan mengeluarkan izin pengolahan hutan.
Selain kekeringan yang akan terjadi, dampak lain yang disebabkan para
pengolah kayu, jalanan kita yang berharga miliaran dirusak. Sementara
hanya ratusan juta yang mereka peroleh," tegas Tony, pekan lalu.
Akibat
kegiatan perambahan hutan tersebut pun pada mengeringnya aliran air
disalah satu sungai yang akan menjadi penopang PLTA. Untuk itu, ia
berpesan kepada masyarakat di dua kecamatan ini, agar menghentikan
setiap kendaraan pengolah kayu lalu melaporkan ke aparat kepolisian dan
TNI setempat.
"Makanya
saya punya solusi buat masyarakat, daripada mengolah hutan kita,
mending saya tempatkan sebagai pekerja di kelapa sawit yang akan
beroperasi didaerah kita," janjinya.
Sementara
itu, Cosmas mengungkapkan, kegiatan perambahan hutan di Koltim cukup
tinggi. Upaya pemberantasan pun terus dilakukan namun aksi pencurian
juga selalu terjadi, tak heran pihaknya selalu dibuat siaga. "Selama
saya jadi tentara, dari Akmil hingga Paspampres, baru di Koltim ini saya
lepaskan tembakan akibat para pencuri kayu yang marak," ujarnya.(Dekri)
0 komentar:
Posting Komentar