Senin, 11 April 2016

Ilegal Logging Hambat Pembangunan PLTA


Tirawuta- Maraknya kasus ilegal logging dibeberapa daerah membuat Bupati Koltim Drs H Tony Herbiansyah, geram karena dinilai bisa berdampak pada kerusakan lingkungan serta berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, aksi pencurian tersebut berdampak pada macetnya rencana pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Air yang dipusatkan di kecamatan Uesi, Koltim.

Untuk mengantisipasi meluasnya kasus tersebut dirinya bertekad untuk memberantas kegiatan ilegal loging atau pencurian kayu hingga ke akar-akarnya.

Menurut bupati definitif pertama, didaerah lumbung padi ini jika ilegal loging terus berkembang di Koltim terutama di wilayah Kecamatan Ueesi dan Uluiwoi. maka akan sangat merugikan masyarakat Koltim sendiri. Konawe dan Kota Kendari sebagai daerah yang sangat bergantung akan aliran sungai Konaweeha yang bersumber dari dua kecamatan tersebut.

"Kalau bukan kita yang jaga siapa lagi untuk kepentingan kita bersama. Hutan merupakan penyangga SDA kalau itu dirusak, maka akan berdampak pada mata pencaharian masyarakat. Apalagi mata pencaharian warga didominasi petani. Olehnya itu, saya tidak akan mengeluarkan izin pengolahan hutan. Selain kekeringan yang akan terjadi, dampak lain yang disebabkan para pengolah kayu, jalanan kita yang berharga miliaran dirusak. Sementara hanya ratusan juta yang mereka peroleh," tegas Tony, pekan lalu.

Akibat kegiatan perambahan hutan tersebut pun pada mengeringnya aliran air disalah satu sungai yang akan menjadi penopang PLTA. Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat di dua kecamatan ini, agar menghentikan setiap kendaraan pengolah kayu lalu melaporkan ke aparat kepolisian dan TNI setempat.

"Makanya saya punya solusi buat masyarakat, daripada mengolah hutan kita, mending saya tempatkan sebagai pekerja di kelapa sawit yang akan beroperasi didaerah kita," janjinya.

Sementara itu, Cosmas mengungkapkan, kegiatan perambahan hutan di Koltim cukup tinggi. Upaya pemberantasan pun terus dilakukan namun aksi pencurian juga selalu terjadi, tak heran pihaknya selalu dibuat siaga. "Selama saya jadi tentara, dari Akmil hingga Paspampres, baru di Koltim ini saya lepaskan tembakan akibat para pencuri kayu yang marak," ujarnya.(Dekri)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Hasrul Design | Majalah Active | Hasrul - Premium Themes | Best Themes