Petugas Kesehatan Sedang melakukan Fogging di Kos kosan |
Sebelumnya, pihak petugas kesehatan
masih Suspek, atau baru menduga pasien
tersebut menderita demam berdarah. Namun
setelah dilakukan uji laboratorium, ternyata pasien tersebut memang positif
menderita demam berdarah. karena dibagian tubuh pasien tersebut, berbintik
merah. Penderita DBD tahun ini meningkat
dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu penderita DBD hanya berkisar tuju orang
saja, namun ditahun ini penderita DBD dalam interval waktu dua bulan sudah
mencapai empat puluh lima orang.
‘’Tercatat sejak bulan Februari
hingga maret 2016, total kasus DBD di
Puskesmas Tirawuta mencapai 45 orang penderita, dua diantaranya dirujuk
di rumah sakit Unaaha. Akibat menderita
penyakit demam berdarah grid tiga yang mengakibatkan pasien hingga mimisan,”
kata Kepala Puskesmas Tirawuta Sukono Ilham, SKM. Dikatakannya, dua korban yang
dirujuk ke rumah sakit unaaha ini, adalah warga rate-rate.
Kejadian tersebut adalah kejadian
luar biasa bagi pihak petugas kesehatan. Tidak heran, jajaran dinas kesehatan
bersama petugas puskesmas melakukan fogging dibeberapa tempat, yang dicurigai
sarang nyamuk Aedes aegypti.
Kepala dinas kesehatan, Ulfawati,
S. Kep mengatakan, pihak petugas melakukan fogging karena sejumlah pasien di
beberapa puskesmas positif menderita DBD. ‘’kami akan terus melakukan fogging
tampa pembatasan hari, tergantung dari kasus. Jika positif terjangkit, kami lakukan fogging. Namun sebaliknya, Jika baru suspek kami tidak melakukan
fogging,’’ujarnya.
Kata Ulfa, untuk sementara baru
beberapa kecamatan yang sudah dilakukan fogging atau penngasapan, yakni
kecamatan Mowewe, Tirawuta, Ladongi dan kecamatan Lalolae.
‘’saya berharap, masyarakat harus
lebih waspada dan melakukan pencegahan, karena diperkirakan puncak
perkembangbiakan nyamuk terjadi di bulan ini juga. Mengingat, berdasarkan perkiraan cuaca,
puncak musim penghujan terjadi sepanjang Februari dan maret ini.
Ditambahkannya, Untuk mengantisipasi DBD warga diharapkan untuk menerapkan beberapa hal seperti, Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempatnya, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut.
Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.(Dekri)
Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.(Dekri)
0 komentar:
Posting Komentar