Rabu, 16 Maret 2016

Koltim Siaga Demam Berdarah



Petugas Kesehatan Sedang melakukan Fogging di Kos kosan
Tirawuta-Pemerintah Daerah kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melalui dinas kesehatan, menyatakan siaga terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan upaya antisipasi guna menekan jumlah kasus yang terjadi di daerah setempat, dengan cara melaksanakan fogging dibeberapa wilayah.
Sebelumnya, pihak petugas kesehatan masih Suspek,  atau baru menduga pasien tersebut  menderita demam berdarah. Namun setelah dilakukan uji laboratorium, ternyata pasien tersebut memang positif menderita demam berdarah. karena dibagian tubuh pasien tersebut, berbintik merah.  Penderita DBD tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu penderita DBD hanya berkisar tuju orang saja, namun ditahun ini penderita DBD dalam interval waktu dua bulan sudah mencapai empat puluh lima orang. 

‘’Tercatat sejak bulan Februari hingga maret  2016, total kasus DBD di Puskesmas Tirawuta  mencapai  45 orang penderita, dua diantaranya dirujuk di rumah sakit Unaaha.  Akibat menderita penyakit demam berdarah grid tiga yang mengakibatkan pasien hingga mimisan,” kata Kepala Puskesmas Tirawuta Sukono Ilham, SKM. Dikatakannya, dua korban yang dirujuk ke rumah sakit unaaha ini,  adalah warga rate-rate.

Kejadian tersebut adalah kejadian luar biasa bagi pihak petugas kesehatan. Tidak heran, jajaran dinas kesehatan bersama petugas puskesmas melakukan fogging dibeberapa tempat, yang dicurigai sarang nyamuk Aedes aegypti.

Kepala dinas kesehatan, Ulfawati, S. Kep mengatakan, pihak petugas melakukan fogging karena sejumlah pasien di beberapa puskesmas positif menderita DBD. ‘’kami akan terus melakukan fogging tampa pembatasan hari, tergantung dari kasus. Jika positif terjangkit,  kami lakukan fogging. Namun sebaliknya,  Jika baru suspek kami tidak melakukan fogging,’’ujarnya.
Kata Ulfa, untuk sementara baru beberapa kecamatan yang sudah dilakukan fogging atau penngasapan, yakni kecamatan Mowewe, Tirawuta, Ladongi dan kecamatan Lalolae.

‘’saya berharap, masyarakat harus lebih waspada dan melakukan pencegahan, karena diperkirakan puncak perkembangbiakan nyamuk terjadi di bulan ini juga.  Mengingat, berdasarkan perkiraan cuaca, puncak musim penghujan terjadi sepanjang Februari dan maret ini.
Ditambahkannya, Untuk mengantisipasi DBD warga diharapkan untuk menerapkan beberapa hal seperti, Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.  Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempatnya, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut.

Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.(Dekri)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Hasrul Design | Majalah Active | Hasrul - Premium Themes | Best Themes