Tirawuta
Nine
(64) perempuan tua itu meninggal dunia pada hari minggu (03/04/2016)
akibat terbawa arus di Sungai Kali Sanggona. Namun, akibat ulahnya itu,
nyawanya melayang setelah ia ditolong dan dibawa kedaratan yang diduga
akibat
terlalu banyak meminum air sungai tersebut.
Wanita tua itu nekat menyebrang sungai saat mendengar berita bahwa banjir akan menenggelamkan rumah mereka.
Menurut
saksi mata Rasman (35) yang kebetulan melihat nenek tersebut terseret
arus, mengatakan nenek tersebut menyebrang sungai sambil membawa barang
bawaanya, saat ia mendengar berita tersebut.
"Saat ia mendengar berita bahwa kampung kami akan tenggelam, ia langsung membawa barangnya yang sudah dibungkuskan
sarung, lalu nekad menyebrang untuk mengamankan dirinya," kata Rasman.
Rasman menambahkan, setelah saya melihat nenek tersebut terbawa arus, saya lalu memanggil orang kampung untuk membantu saya.
"Sekitar
50 meter ia terseret terbawa arus baru kami menemuinya, saat nenek
tersebut tersangkut di pohon bambu, lalu kami mengangkatnya ke tepi
sungai nenek masih sempat bernapas, setelah kami keluarkan air yang
diperkirakan sudah meminum air tersebut nenek kehilangan napas.
Sekedar
untuk diketahui, Wakil Bupati Hj. Andi Merya Nur bersama Sekretaris
Daerah (Sekda) Andi Muhammad Iqbal Tongasa dan para rombongan lainya
berangkat kelokasi kejadian pada hari Rabu (06/04/2016) untuk memantau
situasi banjir, sekaligus mengunjugi keluarga yang sedang berduka.
Hj.
Andi Merya Nur mengharapkan kepada keluarga korban agar bersabar
menerima cobaan dari tuhan Allah SWT, kami selaku pemerintah melalui
Dinas Sosial akan mengatur semua asuransi untuk keluarga yang
ditinggalkan.
"Saya turut berduka cita atas musibah yang telah dialami almarhummah, dan untuk kelurga yang ditinggalka
agar bersabar, tawakal, dan mendoakan almarhummah," dukanya.
Kondisi
pada saat itu, banjir tersebut sudah surut. Luapan air sungai Kali
Konaweha sesuai pantauan media ini sudah kembali normal.(Dekri)
0 komentar:
Posting Komentar