Sabtu, 30 April 2016

Cuaca buruk di Hut sultra ke- 52 ada apa dengan kolaka...???

Catatan: Andi Hendra Ka. Biro Kolaka

Kolaka merupakan salah satu Kabupaten terbesar yang ada di provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah penduduk terbanyak dari semua kabupaten yang ada, dengan letak kota yang sangat strategis, sehingga putaran ekonomi sangat berjalan dengan lancar,
Dari tahun ketahun kota kolaka semakin berkembang, hal tersebut dapat di lihat dari segi pembangunan sarana perekonomian, pembenaan infrastruktur jalan dan jembatan, serta pemekaran beberapa desa, hingga, sehingga wajar jika Kabupaten Kolaka menjadi Kotamadya.

Sekitar 15 kabupaten dan 2 kotamadya, Kolaka yang terpilih menjadi tempat untuk di Laksanakan Hut Sultra Yang Ke 52, sehingga masyarakat kolaka sangat bangga dengan hal tersebut, dimana hal ini merupakan suatu kehormatan terbesar yang di berikan gubernur Sultra, Nur Alam dengan memilinya Kabupaten Kolaka di tempatkan hut Sultra Ke 52,  di akhir priode Jabatannya.

Menyikapi menomena yang terjadi di kabupaten kolaka menyambut hingga di laksanakannya Hut Sultra yang ke 52, sangat menjadi pertanyaan di masyarakat, Mulai dari penemuan mayat di perairan lambasina, 3 minggu sebelum pembukaan Hut sultra,  Cuaca yang awalnya membaik, ironisnya memasuki detik- detik pembukaan halo sultra yakni sekitar Tanggal 22/4/16, cuaca mulai memburuk( hujan terus menerus) dan memasuki hmtanggal 23/4/16, hujan semaking memburuk di mana hujan trus mengguyur kolaka hingga sore malam hari,

 meskipun tidak terlalu keras, padahal di mana awal akan di bukanya pameran halo sultar malam nantia, namun sebelumnya dilakukan sambutan kegiatan karnaval budaya di setiap kabupaten, mulai pukul 09:00 hingga 04:00, kolaka teus di guyur hujan dengan angin sepoi - sepoi, dan lebih menakjutkan lagi di tegah kegiatan karnaval budaya di lakukan, panggun utama di mana para bupati/ walikota dan gubernur Sultra duduk, akhirnya roboh, tanpa ada sdi ketahui pasti penyebab robohnya panggun tersebut, sehingga, sebagian ucapan yang terlintas di mulut masyarakat" Subehanallah".

Dari beberapa sumber dari masyarakat yang di mintai keterangn berbagai macam peryataan yang muncul, ad yang mengatakan musibah, cobaan, atau ujian, dan masyarakat juga merasa eran, sehinggah ada kalimat ; ADA APA DENGAN KOLAKA...?.

Dan sejak tanggal 23 hingga 27 bulan 4 - 2016, cuaca di kolaka tidak bersahabat dan sedikit- sedikit hujan, hingga saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Hasrul Design | Majalah Active | Hasrul - Premium Themes | Best Themes