Kamis, 15 September 2016

DPRD Tuding Pelantikan Dirut RSUD Koltim Inprosedural

Pelantikan Dirut RSUD Koltim Oleh Sekda Koltim Foto: Dekri
Tirawuta, Koran Sultra- Aneh, Lagi - lagi keganjalan ini terulang lagi di kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Seorang Pelaksana Tugas (Plt) Sekertaris Daerah (Sekda) koltim melampaui tugasnya sebagai Pelaksana tugas. Kamis (15/9/2016) Plt Sekda Koltim Samsul Bahri Majid ini, melantik Plt. Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koltim dr. Abdul Munir Abu Bakar menggantikan posisi Irvan Labatamba yang sebelumnya Dirut pertama.

Pelantikan Plt. Dirut ini cukup aneh. selain yang melantik Plt juga, Posisi pelantikannya pun secara Diam - diam. Saat pelantikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Murtini Balaka dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) ulfawati turut ikut menyaksikan pelaksanaan pelantikan tersebut di Ruangan rapat RSUD.

Seyogiyanya, Plt. Dirut RSUD ini, dilantik oleh wakil Bupati jika Bupati dalam kondisi berhalangan.

Wakil Ketua DPRD Koltim Tajuddin Nur mengatakan, Proses pelantikan Dirut RSUD Koltim yang baru saja terjadi sangat Lucu. Sebab, menurut dia seorang pelaksana tugas Sekda tidak boleh melantik pejabat eselon III. Karena Plt Sekda saat ini tidak memiliki wewenang.

''Tidak boleh, saat ini jabatan Sekda Koltim hanya Plt bukan Definitif,''jelas Tajuddin.

Kata Tajuddin, proses pelantikan dirut RSUD koltim Inprosedural. ''Jadi ini cacat hakum, Seharusnya yang boleh melantik itu Wakil Bupati karena pejabat negara. Atau Pejabat Sekda yang sudah dilantik. Inikan tidak dilantik cuman sekedar ditunjuk,''pungkasnya.

Nantinya kata Tajuddin, Dirut RSUD Koltim yang baru saja dilantik ini, tidak akan menerima tunjangan apapun dari jabatannya. Karena yang melantiknya tidak sah secara hukum.

''Ini dari awalnya saja sudah salah bagaimana selanjutnya. Yang saya herankan Pak Bupati ini kan Birokrat sejati, kok bisa menunjuk Plt Sekda untuk melaksanakan pelantikan,''tutupnya.

Sementara itu setelah usai pelantikan, Plt Sekda Koltim Samsul Bahri Majid yang hendak dikonfirmasi tidak mau memberikan keterangan justru pihaknya mengatakan sedang terburu buru. ''Oh saya lagi Buru-buru,''singkatnya.

Sedangkan Abdul Munir yang baru saja dilantik oleh Plt Sekda Koltim, Sebelumnya memegang jabatan sebagai kepala Seksi SDM di Dinas Kesehatan Koltim mengaku, jika dirinya tidak tahu bakal dilantik oleh Plt. Sekda. “Pelantikan ini dilakukan secara mendadak. Saya sama sekali tidak tahu kalau saya bakalan dilantik menjadi dirut RSUD Koltim,” kata Abdul Munir usai dirinya dilantik.

Sedangakan Irvan Labatamba mantan Dirut RSUD ini, digeser dan diberikan jabatan sebagai Kepala Bidang Pertamanan di Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup.

Kontributor : Dekri

Jumat, 09 September 2016

Film Wartawan Koltim ''Telat Bangun"

Operasi Cipkon Terpadu, Polsek Rate rate Temukan Miras dan DPO


Tirawuta,Active.com- Guna untuk menjaga situasi Keamanan, agar tetap Kondusif menjelang Hari besar umat muslim Idul Adha dilingkup Kecamatan Tirawuta Kolaka Timur (Koltim). Kemarin, Jumat malam,(9/9) Jajaran Polsek Tirawuta Melaksanakan Operasi Cipta Kondisi (Cipkon).

Opersi Cipkon yang melibatkan sejumlah personil dari kepolisian, serta gabungan dari kesatuan Koramil Tirawuta dan polisi pamong praja ini, berupa razia rumah rumah penginapan, kos kosan serta warung makan. 

Setelah menggelar Razia rumah kos kosan di beberapa titik, akhirnya ditemukan DN pemudah asal Rate rate. Orang tersebut merupakan salah satu yang telah dinyatakan masuk dalam Daftar Pencaharian Orang (DPO) Polsek Rate rate. Dalam kasus 351 penganiayaan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) AKP Muh. Anton Bayangkara mengatakan, kegiatan yang melibatkan dari Sat Pol pp dan Koramil itu, merupakan kegiatan cipkon yang berkaitan dengan tindak pidana serta pelanggaran dibidang Peraturan Daerah (Perda).

''Saat pengecekan rumah kos kosan, kami menemukan satu orang DPO inisial DN, warga Rate rate. Dimana orang tersebut, sudah lama menjadi boronan kami atas kasus penganiayaan ringan,''kata Anton.

Dengan tertangkapnya tersangka, lanjut Anton kedepan akan dilanjutkan lagi operasi cipkon di beberapa wilayah hukum Polsek Rate rate. ''Kedepan untuk pelaksanaan operasi cipta kondisi akan terus kita lakukan secara berkala. Hanya untuk waktunya akan disesuaikan dengan kondisi wilayah kita,''ujarnya.

 Sedangkan DN selaku tersangka kata Anton, akan dilanjutkan setelah lengkap berkas berkasnya.

Tidak hanya itu, Operasi kali ini juga ditemukan sebanyak 13 botol miras jenis jenever di warung makan puncak simbune.

''Kami menyita sebanyak 13 botol miras yang kami temukan di warung makan Puncak simbune,''tutupnya.

Kontributor : Dekri

Jumat, 02 September 2016

Kegiatan Tahunan Adat Suku Tolaki di Koltim

Kegiatan Ritual Adat Suku Tolaki di Koltim
-Diawali Monahu Ndau dan Diakhiri Mosehe Wonua

Dekri Adriadi

-Kegiata Upacara adat seringkali kita jumpai dibeberapa daerah pada di Indonesia. Saat ini upacara adat  masih sering kita jumpai di daerah daerah pedalaman tertentu. Sedangkan ditengah kota upacara adat hanya bisa kita jumpai pada saat acara pesta pernikahan. Itupun, jika yang melangsungkan pernikahan berasal dari keturunan bangsawan yang masih kental akan adat dan budayanya. Di Sulawesi ketika berbicara suku dan adat memang masih kental. Namun, ketika berbicara pelaksanaan adat istiadatnya kini hampir pupus ditelang zaman moderen.

Seperti halnya di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), yang saat ini didiami berbagai macam suku dan budaya. Namun yang lebih mayoritas saat ini di Kabupaten yang di lahirkan oleh kolaka itu adalah Suku Tolaki. Suku Tolaki di Koltim masih kental akan persatuannya. Bahkan, warga suku tolaki saat ini masih menghargai akan adat istiadat mereka.

 Para suku tolaki di Koltim masih menghargai akan suatu kata yang mengandung makna seperti ''Inae Kona Sara Iya Pine Sara, Inae lia sara Iye Pineka Sara'' makna dari kata ini sangat dijunjung tinggi didaerah tersebut yang memiliki arti "barang Siapa yang menghargai Adat, maka dia juga akan diharga, dan barang Siapa yang tidak menghargai akan adat maka dia akan dikasari. 

Tradisi Suku Tolaki di Koltim, memiliki berbagai macam acara acara ritual adat, yang saat ini masih terjaga akan kearifannya. Seperti halnya acara ritual adat Monahu Ndau, Mosehe Wonua dan beberapa jenis jenis upacara ritual adat lainnya. Kemarin, Sejumlah warga koltim melaksanakan kegiatan adat Monahu Ndau di Desa Lara Kecamatan tirawuta Koltim.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan ritual tahunan warga suku tolaki yang mendiami beberapa desa di Koltim. Kegiatan ini masih diyakini warga akan kebenarannya. Sedangakan Tujuan dari ritual ini adalah pesta panen atau perayaan akan keberhasilan para petani dalam memelihara hasil pertaniannya yang tidak terserang akan hama.

Kegiatan tersebut adalah kegitan rutin warga suku tolaki setiap tahunnya. Biasanya kegiatan ini dilaksanakan sebelum memasuki hari raya Idul Adha Umat Muslim. Kegiatan Monahu Ndau biasanyanya dilengkapi dengan kegiatan Mosehe Wonua.

Menurut Penyelenggara kegiatan Said Rangga Wula, yang dijumapai saat acara prosesi ritual adat, kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahunya. Kata dia, dalam pelaksanaan acara tersebut kali ini cukup berbedah dari tahun tahun yang lalu. Jika ditahun lalu pelaksanaannya hanya dihadiri warga, kali ini kegiatan tersebut akan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata. ''Makanya, akan kami laksanakan juga acara penyambutannya berupa tarian lulo,''katanya.

Monuhu Ndau kata dia merupakan acara ritual adat Suku Tolaki, yang dilaksanakan setiap tahun usai panen pertanian dan perkebunan. Acara tersebut dilaksanakan sudah 13 tahun.

Selama 13 tahun, pelaksanaan acara Monahu Ndau selalunya diawali dengan tari penyambutan tamu yang disebut tarian Lulo. Tarian lulo ini selalu dilaksanakan untuk menyambut para tamu baik itu tamu dari daerah sekitar maupun dari daerah lain.

Saat kegiatan tersebut, tampak hadir Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Koltim marce Kasim dan Sekretaris Dinas Pariwisata Sulwan sofyan edwar.

Dalam acara itu, nampak sejumlah perempuan separu baya dengan mengenakan kebaya, bergandeng tangan menari lulo sangia (Lulo Dewa). Lulo sangia ini, berbeda denga lulo yang sering kita jumpai saat acara pesta rakyat, gandeng tangan antara laki laki dan perempuan. Lulo ini hanya bisa diikuti oleh perempuan saja, sedangkan laki laki hanya cukup menyaksikan tarian berlangsung.

Tarian Lulo Sangia ini, dipandu dengan alat musik tradisional tawa-tawa sangia atau yang dikenal dengan nama gong dan alat musik dimba wuta atau gendang tanah yang dibuat dari kelopak sagu dan rotan. Tarian lulo yang dilengkapi dengan mobesara (Memohon Ijin) dengan menggunakan kalo sara (alat adat sakral suku tolaki) diletakan didepan tamu pemerintah sebagai tanda memohon ijin penyelenggaraan kegiatan.

Acara yang dilaksanakan selama dua hari ini, berlangsung meriah karena bukan hanya sekedar warga yang turut hadir diacara tersebut namun, sejumlah pegawai dari dinas pariwisata juga terlihat sibuk dokumentasikan kegiatan tersebut.

Seusai acara ritual adat Monahu Ndau, diakhiri dengan acara ritual Mosehe Wonua dan pengobatan masal melalui spiritual. Kegiatan Mosehe Wonua dilakukan guna membersihkan daerah setempat dari segala penyakit dan sial, baik penyakit yang diderita manusia, maupun penyakit yang diderita tumbuh tumbuhan petani.

Mosehe Wonua ini, dipercaya suku tolaki sebagai Media perantara untuk meminta Petunjuk kepada tuhan yang maha esa, agar kampung atau daerah tersebut dijauhkan dari malapetaka atau kekotoran akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

Seusai kegiatan Mosehe Wonua, dilaksanakan Pengobatan masal secara spiritual. Pengobatan Spiritual ini, dilaksanakan di pinggir sungai sakral. Mereka mengatakan sungai sakral karena disungai itu merupakan pertemuan kedua arus sungai, antara arus sungai simbune dan arus sungai lalingato yang kemudian kedua arus sungai itu bersatu mengalir hingga ke sungai pohara yang ada di kendari. 

Adapun tata cara pengobatannya yaitu dengan cara melepas telur kesungai tersebut. Lalu kemudian menyebur ke sunagi sakral tadi.

Said Rangga Wula selaku penyelenggara kegitan berharap, agar pemerintah daerah Koltim turut handil kedepanya dalam melestrikan kearifan lokal budaya Monahu Ndau dan Mosehe Wonua di tempat tersebut. Sebab kata dia, kedepannya tempat tersebut dapat dijadikan wisata alternatif di Koltim untuk wisatawan lokal maupun nasional. ''Kami sangat mengharapkan agar pemerintah daerah dapat menjadikan tempat tersebut sebagai wisata alternatif di Koltim,''harapnya.

Sementara itu Kadis Pariwisata Marce Kasim mengatakan, Kehadiran dirinya merupakan penghargaan dari suku tolaki yang telah mengundang dirinya dalam kegiatan tersebut.
''Pihak penyelenggara mengundang saya guna ingin memperkenalkan tradisi tahunan ini kepada pemerintah, mereka berharap agar nantinya dapat dihadiri langsung oleh Bupati Kolaka Timur. dan saya sangat apresiasi kegiatan tersebut, karena meski konsep pelaksanaannya sederhana, namun memberikan inspirasi yang luar biasa,''katanya.

“Saya hadir ini bukan saja sebagai tamu undangan, melainkan saya bawa Tim dari Pariwisata guna melakukan riset terkait acara tahunan ini yang nantinya setelah kegiatan ini saya akan menyampaikan kepada Bupati yang pro terhadap kearifan local, seni budaya serta adat istiadat yang ada di Kolaka Timur ini,”tutupnya.(**)

Rabu, 31 Agustus 2016

4 Pemuda ini Tersesat Dikampung Jin yang ada di Baubau



 Sempat salah Jalan Akibat Navigasi Mistis



Tiringat disuatu kisah, dimana kisah ini sangat menjadikan referensi kami agar tidak boleh salah ucap saat di negeri orang. Saat itu kami ber empat sedang bercanda gurau disalah satu tempat dimana tempat itu, tempat kami sering berkicau.

Singkat cerita, ada salah satu teman ke tempat kami, menemui kami dengan penuh harapan agar kami ikut bersamnya kesuatu tempat, dimana tempat yang itu memang belum pernah kami kunjungi sebelumnya.

Kota Bau-bau. Ia, kami diajak untuk ke tempat itu. Sebelumnya kami ber empat sudah pernah berhayal untuk menjumpai kota tersebut. Dimana kota tersebut membuat kami penasaran akan keratonnya. Sehingga dengan ringan langkah kami pun ikut ke kota tersebut. Dengan menggunakan mobil Avanza hitam kami berangkat.

Saat itu diperkirakan Pukul 23:25 malam kami tiba di Kendari. Karena pukul 23:25 tidak ada kapal akhirnya kami putuskan untuk menginap ke salah satu Hotel di Kota kendari. Keterbatasan biaya membuat kami harus berdempet dempetan disatu kamar yang mungkin ukurannya 5X5 meter. Karena kami ber lima dan salah satunya ada Wanita sehingga harus ada yang mengalah, sopasti wanita yang harus mengalah dong kan dia cuman sendiri, dan begitulah yang terjadi wanita itu yang mengalah dan duduk dikursi hotel sembari memperhatikan kami ber empat hingga pagi yang sedang tertidur pules akibat kecapean.

KuKuRuyuuu suara ayam, menandahkan pagi pun tiba. kami antrian masuk ke kamar mandi. berburu buru soh kami kejar kapal pertama agar jangan ketinggalan. Berangkatlah kami menuju pelabuhan, yang nama pelabuhannya saya lupa. Yang jelas kami melintas sekitar puluhan kilo meter hingga tiba tujuan tepatnya di Konawe selatan.

Setelah tiba ke pelabuhan, kami tidak menunggu begitu lama, karna kapal yang kami harapkan telah teriak menandakan sebentar lagi akan sandar dan mengangkut penumpang selanjutnya.

Kami pun berangkat..Seperti biasa untuk menandahkan jika kami berada disuatu daerah kami pasti pose pose di tempat itu, anak muda sekarang menyebutnya Selfy. Tidak terasa, kursi yang kami duduki belum hangat sudah ditinggalkan. Oh rupanya kami sudah tiba di tujuan awal yaitu pelabuhan bajo.

Jika dihitung jaraknya dengan menggunakan Navigasi kemungkinan ada 200 kilo meter dari pelabuhan bajo menuju kota baubau. Dengan melintasi jalan raya ber jam jam akhirnya kami tiba di tujuan. saya masih ingat saat itu kami tiba sekitar pukul 11:14 malam.

Seperti yang didengar bahwa Kota Baubau sangat Idah pada malam hari, ternyata bukan sekedar cerita orang orang, Kota baubau memang indah, keindahan kota tersebut membuat lelah kami terobati. Kami pun bergagas mencari penginapan beruntung, tidak membutuhkan waktu berjam jam akhirnya kami menemukan tempat istrahat untuk beberapa hari.

Dua kamar. Satu kamar untuk kami ber empat, satunya lagi untuk si wanita tadi. Hotel tiga lantai, pas dibelakang kantor Dinas pemadam kebakaran kota Baubau. Kami berada di lantai tiga, sedangkan wanita tadi berada di kamar lantai dua. Tidur lelap pastinya karena kecapean.

Pagi pun datang. Kini hari pertama kami berada di Kota Baubau. Seperti mimpi semalam, khayalan yang sebelumnya kini menjadi kenyataan. Seperti sebelumnya saya katakan, jika satupun dari kami belum menguasai kota para sultan buton ini, tentu saja untuk mengunjungi tempat tempat yang kami anggap nuansanya indah, kami butuh orang untuk menuntun kami. Tapi untuk mendapatkan orang itu tentu saja tidak mudah, sebab kami mengenal orang orang sekitar.

Dengan kesempatan akhirnya saya mutuskan untuk menggunakan Navigasi Google Maps (Pengarah Tujuan). Beberapa hari kami mengunjungi tempat tempat indah di Kota Baubau Seperti Pantai Kumali, Kraton Buton, hingga ditempat tempat indah lainnya, itu hanya dengan menggunakan Google Maps.

Selama beberapa hari itu juga, kami putuskan untuk mengandalkan Aplikasi Peta bawaan dari Android ini.

Nah ini dia tujuan cerita saya. Selama beberapa hari di kota tersebut, akhirnya kami putuskan untuk bergagas dan meninggalkan kota Baubau. Pada saat itu saya masih ingat tepat Pukul 17:06 sore kami dari Kota Baubau berangkat. Dari kami masih saja tidak ada yang mengingat jalan yang sudah dilalui dari kota baubau menuju pelabuhan bajo.

Akhirnya kembali kami menggunakan senjata ampuh Master Navigasi Google Maps. Sepakat, kami sepakat, agar telepon gengam saya jangan dibiarkan untuk lobet (Batrei Kosong), sehingga power bank (pengisi baterai hp) milik teman, jadi tawanan sementara Hp saya.

Upsz,,Rupanya Kami ber lima lupa, pelabuhan apa yang akan kami tuju. Salah satu dari kami sebut pelabuhan Maligano. Akhirnya sang Master Navigasi diperintahkan untuk menunjukan kami jalan menuju Pelabuhan Maligano. Ada beberapa tuguh yang kami lewati pada saat kembali pulang, dan tuguh itu yang kami lewati juga saat pertama kali kami ke Baubau. Tidak heran kami makin percaya jika tujuan kami pasti sudah sesuai.

Saat itu malam tiba, rupanya kami masih berada di perjalanan menuju ke pelabuhan. Singkat cerita teman saya yang duduknya pas belakang sopir meminta untuk berhenti sejenak di pinggir jalan katanya mau buang air kecil, saya pun ikutan keluar dari mobil itu guna membuang air kecil juga.  Hanya hitungan detik kami berdua pun masuk kedalam mobil. Entah mungkin karena halusinasi, hingga menghipnotis pikiran kami ke mistis. Ada bau harum masuk kedalam mobil, salah satu teman kami pun bertanya pada teman kami yang si wanita apakah dia menggunakan parfum atau tidak sebab, aromanya menyumbat semua hidung kami.

Namun teman kami yang wanita tadi hanya diam, berselang beberapa detik saja bau aroma wangi itu lenyap dari hidung kami, digantikan bau busuk yang tak terhingga busuknya. Tapi kami hanya bisa saling mencibir bahwa ini ulah dari teman kami yang membuang angin dengan sengaja. Tapi ada juga dari kami yakin kalau bau itu adalah bau mistis roh halus yang masuk kedalam mobil kami, dengan tujuan menegur kami berdua yang telah membuang air kecil tampa permisi di pinggir hutan tadi.

Rasa takut ada pada kami. Namun hilang seketika saat kami menganggap biasa saja. Dengan nyali yang kami miliki, akhirnya teman kami mencibir mahluk halus tadi dengan mengatakan bahwa diperkampungan yang kami lalui saat itu tidak ada wanita cantik, dan kalaupun ada wanita cantik pasti lubang belakangnya.

Kata ini yang membuat kami tersesat. Padahal saat terucap kata itu ada teguran yang kami dapatkan, yaitu melayangnya segumpal tanah kering yang tertuju pada teman kami yang menyetir mobil. Iya teman kami yang menyetir mobil dilempar pas dikepalanya, sehingga membuat dia teriak, tiga orang yang duduk dibelakang sopir tidak ada yang percaya. Namun dengan memperlihatkan tanah kering tersebut akhirnya mereka percaya jika sopir kami memang telah dilempar tanah.

Kamipun membaca doa sesuai yang kami ketahui, sehingga dengan nafas legah kami melanjutkan perjalanan.

Namun dasar candaan kami di mobil kembali terulang dengan mengucapkan hal hal kurang wajar didengar oleh mahluk halus. Kali ini kami tidak dilempar namun dibuat salah jalur. Navigasi yang kami percayai seharusnya menyampaikan agar kami belok arah kiri, ini justru diam. Sehingga membuat kami salah jalur. '' 700 meter lagi Tujuan anda sampai'' begitu kata navigasi saya, kami pun ikut saja arahan dari navigasi. Kami baru menyadari jika kami salah jalan setelah Navigasi itu kembali berbicara bahwa 300 meter lagi tujuan kami sampai. Tentu saja kami mulai tidak percaya sebab, kami masih ingat dari pelabuhan itu, sekitar puluhan kilo meter kami lalui aspal mulus, sedangkan Navigasi saya ucapkan 300 meter baru tiba ditujuan.

Karna ragu akhirnya kami berhenti sejenak. Sebab, sepanjang beberapa kilo meter kami mengarah ke puncak bebatuan, bukannya ke jalan poros yang aspalnya mulus. Saat kami berhenti, tiba tiba saja Navigasi saya berbicara bahwa tujuan kami telah sampai. Bagaimana bisa Navigasi tadi bilang 300 meter baru tiba ditujuan, kini berbicara lagi bahwa tujuan kami telah sampai. Apa karna dia tau bahwa kami mulai ragu untuk melanjutkan perjalanan.

Kami pun memutuskan untuk berbalik arah lagi. Namun Navigasi saya tetap berbicara, kali ini dia mengatakan bahwa tujuan kami telah sampai dan berada disebelah kanan. Jelas semakin mistis sebab, yang navigasi bilang disebelah kanan itukan jurang dalam. (Bersambung......)

 
Design by Hasrul Design | Majalah Active | Hasrul - Premium Themes | Best Themes